Panorama Wisata Indonesia News: lima jenis penyingkapan yang sering terjadi pada diri sufi

DISTRIBUTOR COMPUTER, LAPTOP AND ACCESSORIES

HOME........PRODUCT........PROFILE........CONTACT

Sunday, 20 April 2014

lima jenis penyingkapan yang sering terjadi pada diri sufi

Dalam dunia sufi terdapat lima jenis penyingkapan yang sering terjadi pada diri sufi A.Kasyf’aqli penyingkapan melaui akal merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.Allah tidak bisa di ketahui dan dicintai melalui akal, karena akal membelenggu dan menghalangi manusia dalam tahap-tahap akhir kenaikanya menuju Allah seperti hadist qudsi berikut: Bumi dan langitku tidak sanggup memuatku hanya hati hambaku yang beriman. yang sanggup memuatku B.Kasyf-i arwah atau penyingkapan ruh-ruh. diawali dengan pengatahuan tentang ruh diri sendiri, kemudian tentang ruh-ruh manusia dan mahkluk lain, lalu naik ke ruh seluruh dimensi alam al ghaib.puncaknya adalah pengetahuan langsung tentang ruh idhafi dan diarahkanya menuju ruh al-haqq. C.kasyf bashari/Kasyf Kauni.merupakan penyingkapan segala tataran mahkluk. penyingkapan visual yang terjadi melalui penciptaan yang dilakukan Allah.dalam suatu peristiwa,tempat,tindakan atau ucapan manusia. seorang yang suci bisa menjadi tempat penyingkapan visual ini. Allah adalah yang maha mutlak. dia adalah keindahan (jamal) dan keagungan(jalal).melalui mahkluknya Allah bisa mengungkapkan dirinya kepada hambanya lewat salah satu nama keindahannya yang akan menimbulkan kemanisan dan kesenangan.atau lewat salah satu nama keagunganya yang akan melahirkan ketakziman dan ketakutan.disinal peranan asmaul husna serta asma al-nabi sangat strategis untuk mengantarkan dan membawa seorang sufi kedalam samudra penghayatan rohaniah. D.Kasyf Iman iadalah penyingkapan melalui keimanan.penyingkapan ini terjadi melalui ketulusan iman seorang mukmin. kadar penyingkapan ini bisa berfungsi sebagai penghubung yang mengaktifkan sang mukminuntuk lebih banyak lagi mencari ilmu dan pengetahuan spiritual. 1. Imannya iman, maksudnya adalah tidak adanya keraguan, dan tidak adanya unsur penyekutuan sekecil apapun baik dalam keyakinan hati, pelafatan lisan dan maupun aplikasi sehari-hari. semuanya harus menunjukkan dan menampakkan adanya keberadaan Allah. 2. Imannya tauhid,maksudnya tiadanya rasa sangsi dalam menjalankan pola keagamaan dan adanya keyakinan penuh terhadap fakta bahwa manusia adalah tempatnya pertemuan dengan Allah. yang di gambarkan oleh Allah sendiri dalam surat Qs Qaaf/50:15. dan manusia mencerminkan penampakan sifat dan perbuatan Allah. seperti firman Allah sbb: maka bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah-lah yang membunuh mereka . dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar. tetapi Allah-lah yang melempar. dan untuk memberi kemenangan orang-orang mukmin,dengan kemenangan yang baik. sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha mengetahui. Qs Al-Anfaal 8:17 3. Imannya syahadat,maksudnya adalah tidak adanya lagi perasaan was-was serta benar-benar telah munculnya pengalaman penyaksian bahwa diri manusia yang sejati merupakan sifatullah(sifatnya Allah). 4.Imannya makrifat, yang intinya adalah pengetahuan langsung yang diperoleh dari Allah melalui pengalaman kerohanian, sehingga dirinya menjadi alat kewaspadaan Allah(perwujudan dari sifat Al-Hafidz Allah di muka bumi). 5 Imannya Sholat, berupa keyakinan sepenuhnya akan kehadiran Allah dalam diri kita, dan dirinya selalu hadir dalam penyaksian Allah.sehingga ia memiliki posisi sebagai media bagi menghadap Allah. hal inilah yang kemudian memunculkan fenomena sholat yang arti luas dalam kehidupan kesehariannya. bukan sholat syariat saja . 6. Imanya kehidupan, yang mengandung makna keyakinan sepenuhnya bahwa hidup manusia hanyalah sebagian kecil yang tak terpisahkan dari kehidupan ‘Allah’. sehingga di dalam dirinya juga terdapat bukti bahwa manusia menjadi bagian dari media kehidupan Allah. wajar jika manusia diarahkan untuk mencapai sumber kehidupan tersebut, bukan mengarahkan gerak kehidupannya kepada orang laen. 7. Imannya Takbir,maksudnya adalah bahwa setelah manusia sampai pada pengalaman kerohanian yang tinggi (fana’ dan baqa’), ia mencerminkan diri sebagai bagian dari sifat jalal dan kamal . sehingga manusia tersebut menjadi kepunyaan keagungan Allah. 8. Imannya shadrahu(dalam dadamu), maksudnya adalah bahwa dalam dirinya sudah tidak ada lagi rasa was-was, kebimbangan atau perasaan ragu-ragu bahwa dirinya merupakan arena pertemuan Allah. 9.Imannya kematian,maksudnya adalah mengandung arti tentang keyakinan penuh bahwa kehidupan manusia di dunia ini adalah perjalanan kematian, yang melalui kematian fisik tersebut, pada giliranya ia akan berada dalam kesucian Allah. 10. Imannya Junud yakni adanya keyakinan sepenuhnya tanpa keraguan sedikitpun bahwa Insan Al Kamil adalah wadah dari Allah dari buah hasil hamba yang sudah bisa bertemu dengan Allah itu sendiri.karna cahaya di atas cahaya berasal darinya . 11. Imannya jinabat, bahwa orang yanag sudah mengalami pencerahan rohani memiliki keyakinan sepenuhnya bahwa dalam dirinya terkandung inti bertambahnya nikmat dan anugerah Allah. karena orang yang merasakan lezatnya keimanan. melalui pengalaman rohani dipastikan akan menemuinya dan bersama Allah .setelah kematian fisiknya seperti firman Allah QS: yunus:10:26. 12.Imannya Wudhu. Wudhu secara syariat merupakan cara membersihkan semua kotoran fisik dan rohani. Imannya Wudhu mengandung makna kesucian Allah. yang tercermin dalam segenap nama-namanya .sehingga dalam hal ini yang di maksudkan adalah, tidak adanya keraguanng sedikitpun, bahwa manusia yang sudah memasuki kebersamaan dengan Allah, merupakan wujud dari asma Allah. 13. Imannya kalam (perkataan),yaitu keyakinan utuh tanpa kesangsian sedikitpun bahwa ia adalah ucapan Allah. apa yang ia ungkapkan dalam bentuk perkataan dan perbuatan selalu mencerminkan hal tersebut. 14.Imannya Akal.keimanan ini merupakan bentuk dari konsekuensi keimanan sebelumnya. pada konteks ini . manusia yang menempuh jalan sepiritual dan sudah dapat menyaksikan tentang hakikat ketuhanan itu sendiri.dan berarti ia adalah juru bicara Allah. 15. Imannya nur(cahaya), maksudnya adalah tidak adanya kesangsian lagi bahwa dirinya adalah wujudullah, yaitu tempat berkumpulnya seluruh jagad yaitu: dunia, akhirat, surga, neraka, arsy kursi, loh kalam, , bumi langit, manusia, jin, iblis, malaikat, nabi, wali, oramg mukmin, nyawa semua itu berkumpul di pucuknya jantung, yang di sebut alam kiyal(alam al-khayal), maksudnya adalah yang memiliki sifat lahut(ketuhanan), maksudnya adalah angan-angan tuhan yang di sebut alam misal, yang maksudnya adalah awal pengetahuan , yaitu kesucian dzat sifat asma’ af’al, yang di sebut alam arwah, maksudnya berkumpulnya nyawa yang adalah di penuhi sifat kamal jamal, ia merupakan angan-angan tuhan artinya ia sepenuhnya adalah perwujudan dari apa yang menjadi keinginan tuhan serta maksud keberadaanya. Dalam Wirid Hidayat Jati ajaran makrifat yang di wejangkan ini adalah wejangan yang berasal dari delapan wali tanah jawa. yang sudah di kumpulkan menjadi satu. isi ajaran tersebut bersumber dari intisari firman Allah swt. yang dijelaskan dalam hadist nabi kepada sayyidina ali melalui telinga kiri.

No comments:

Post a Comment